10 Poin Ciri Ciri Sekolah Yang Baik

Di dalam sebuah sekolah terdapat beberapa unsur 10 Poin Ciri Ciri Sekolah Yang Baik

10 Poin Ciri Ciri Sekolah Yang Baik. Di dalam sebuah sekolah terdapat beberapa unsur, salah satunya yaitu unsur mereka yang terdapat dan terlibat pribadi di dalam pengelolaan sekolah, yaitu orangtua, perwakilan orangtua (komite sekolah), kepala sekolah, wakasek, guru, karyawan/staf TU, dan siswa. Keberadaan mereka dapan membuat sekolah yang baik atau sebaliknya.

Membahas ihwal menyerupai apa, dan bagaimana sebuah sekolah sanggup dikatakan baik dan berkualitas, biasanya terdapat perbedaan persepsi/pandangan, namun di beberapa sisi terdapat persamaannya juga alasannya yaitu kata  “baik” bersifat unniversal. Ciri ciri sekolah yang baik sanggup diamati dari beberapa hal sebagai berikut.


1. Upacara Bendera
     Upacara bendera merupakan pendidikan kedisiplinan, kepatuhan/loyalitas, persatuan, kekompakan, untuk semua warga (kepala sekolah, guru, karyawan/staf TU, dan siswa) di sekolah. Upacara bendera sanggup berjalan lancar berkat adanya kerjasama dari semua warga sekolah.

     Pelaksanaan Upacara Bendera di sekolah sanggup mencerminkan bagaimana dinamika kehidupan sehari-hari di sekolah itu. Dengan kata lain bahwa upacara bendera sanggup dilaksanakan dengan baik dan tertib apabila semua warga sekolah sudah berperilaku baik setiap hari.

Upacara bendera pada sekolah yang baik sanggup diamati melalui Indikator sbb.
a. pembentukan barisan terealisasi dalam waktu +10 menit sesudah bel masuk sekolah.
b. semua siswa yang hadir hari itu turut serta mengikuti jalannya upacara bendera (tidak ada siswa yang bolos)
c. kepala sekolah, wakasek, guru dan staf TU, yang sedianya hadir pada hari itu semuanya turut serta mengikuti upacara bendera. (tidak ada diantara mereka yang duduk di kantor atau melihat dari jauh jalannya upacara)
d.  pelaksanaan upacara bendera berjalan final sempurna waktu (waktu yang disediakan biasanya 1 jam pelajaran = 40 menit)
e.  tidak ada eksekusi apapun sesudah final upacara bendera

2. Kebersihan sekolah
     Kebersihan sekolah sanggup mensugesti proses berguru siswa sehari-hari. Siswa akan merasa nyaman berguru di sekolah yang kebersihannya selalu terjaga dan terjadwal dengan baik. Kebersihan sekolah sanggup tercapai apabila tersedia sarana prasarana kebersihan yang cukup serta semua warga sekolah mau memakai dengan penuh kesadaran dan tidak terpaksa.

     Kebersihan pada sekolah yang baik sanggup diamatati mencakup
a.  siswa dilibatkan dalam menjaga kebersihan sekolah seperti, dilibatkan dalam pengadaan dan merawat alat-alat kebersihan sekolah, piket kelas,.
b.  siswa dilibatkan dengan membentuk piket lingkungan bergilir, atau kegiatan serentak menyerupai “jumat bersih” untuk membersihkan halaman sekolah, taman kelas dan taman sekolah, lapangan olah raga, lapangan parkir, WC guru/siswa terutama dari sampah bekas jajan siswa
c. semua guru dilibatkan bersama siswa dalam membersihkan sekolah, baik  melalui guru piket, dan partisipasi menjaga kebersihan setiap saat.
d.  ruang kelas terlihat higienis (tak ada sampah), terdapat alat-alat kebersihan; sapu/alat pel, kotak sampah, kran air/ember pencuci tangan, lap dll. Di halaman masing-masing kelas higienis tidak terlihat sampah bekas jajan siswa.
e.  ruang wakasek bersih, ruang kantor dan ruang guru bersih, tersusun rapi tidak semrawut, tidak terlihat tumpukan buku dan kertas atau apa saja yang meng-gunung di meja guru. Ada daerah penyimpanan khusus untuk peralatan mengajar.
f..  ruang kepala sekolah bersih, tersusun rapi (yang ini sudah niscaya alasannya yaitu hanya ada satu orang kepsek, kebangetan bila semrawut)
i.   halaman sekolah, taman kelas dan taman sekolah, lapangan olah raga, lapangan parkir, WC guru/siswa, semuanya bersih, tidak terlihat sampah bekas jajan siswa.
j.   sekolah mempunyai tukang kebun untuk pekerjaan kebersihan yang berat dan membutuhkan waktu yang agak lama..

3. Penampilan dan sikap siswa
     Sekolah yang baik selalu setiap dikala mengamati, mengkontrol siswanya dalam hal penampilan sesuai dengan peraturan sekolah, dan siswanya pun sudah biasa berperilaku/berpenampilan baik, seperti:

a.  potongan rambut sederhana dan masuk akal untuk siswa, tak ada yang bergaya nge-punk, emo atau yang aneh-aneh
b.  model celana, baju, rok biasa, sederhana, tidak terlalu sempit/kecil. (sempit/kecil tetapi kusam, berarti sudah digunakan hampir 3 tahun, bila masih kelihatan gres perlu dipertanyakan sekolah di mana anak itu) – (tetapi bila baju, rok sempit/keci/pencil make up-nya mencolok, tanpa atribut/merk sekolah, gak usah diperhatikan, barangkali psk yang menyamar menyerupai siswa sekolah)
c.  sebagian besar siswa pada sekolah yang baik akan berperilaku baik, anak yang berperilaku tidak baik tidak akan betah berada di sekolah yang baik, mereka akan keluar atau pindah sekolah.
d.  Pada sekolah yang baik para siswa jajan di kantin hanya pada jam istirahat sekolah

4. Absen siswa – Absen guru
     Cara mengamati hal ini yaitu pada jam-jam berguru siswa.
a.  bila pada jam berguru terlihat banyak siswa yang berjalan lalu-lalang di depan kelas sanggup dipastikan ada atau banyak guru yang tidak/belum hadir dengan aneka macam alasan.
b.  bila pada jam berguru terlihat beberapa siswa yang berjalan/bermain di luar sekolah sanggup dipastikan siswa tersebut mangkir sekolah.
c.  pada sekolah yang baik dikala pergantian jam pelajaran, siswa tetap berada di dalam kelas.
d.  bila frekuensi perkara pada poin a dan b kecil, sekolah sanggup dikategorikan baik, demikian sebalikya

5. Menghargai pendatang gres dan menghormati pendahulu
     Hal ini terjadi pada semua warga sekolah, baik siswa, guru dan lainnya. Pada sekolah yang baik tidak terdapat ploco-ploncoan, siswa gres benar-benar dibimbing untuk mengenal lingkungan sekolah oleh siswa senior/pengurus OSIS. Warga usang menghargai warga gres dan warga gres menghormati warga usang terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, hal ini benar-benar pemandangan yang biasa pada sekolah yang baik

6. Suasana Loyalitas dan Kekeluargaan
     Pada sekolah yang baik suasana kekeluargaan menjadi pemandangan yang lumrah atau biasa antar sesama semua warga sekolah diantaranya:
a.  semua guru/staf TU (termasuk kepala sekolah dan wakasek) betah dan merasa senang, alasannya yaitu memang atas pilihannya/kemauannya bertugas di sekolah itu, bukan merasa untuk sementara atau sebagai transit yang dalam angan-angannya ingin pindah tugas
b.  siswa merasa betah dan bahagia alasannya yaitu sekolah itu yaitu tujuan untuk melanjutkan, bukan alasannya yaitu tidak diterima di sekolah lain.
c.  orangtua siswa yang tergabung dalam komite sekolah dengan semangat, sangat antusias mendukung aktivitas dan kegiatan sekolah sesuai kemampuannya
d.  apabila terdapat menyerupai poin a, b dan c maka akan tercipta sekolah yang baik, alasannya yaitu semua warga selalu menjaga jangan hingga keluar/dikeluarkan dari sekolah tsb sebelum waktunya.

7. Fasilitas sekolah
     Fasilitas pada sekolah yang baik sanggup mendukung prestasi siswa dan sanggup menunjukkan kenyamanan proses berguru mengajar. Hal ini bukan berarti harus megah, cukup yang standar saja  tetapi dirawat dengan baik, diantaranya adalah:
a.  semua ruang/gedung berpenampilan higienis alasannya yaitu selalu di cat ulang. Untuk kini ini semua dana sekolah baik dari BOS, Rutin, dan Dana komite, memungkinkan sekolah sanggup mengecat ulang semua gedung yang ada setiap setahun sekali, (atau dua tahun sekali dengan cat berkualitas bagus).
b.  Lapangan olahraga tersedia walaupun belum lengkap
c.  perpustakaan sekolah berjalan
d.  laboratorium IPA berjalan
e.  lapangan upacara
f.   lapangan parkir kendaraan siswa/guru
g.  WC siswa/guru tersedia
h.  pagar sekolah, pintu keluar-masuk dan rumah jaga untuk satpam
i.   tempat pembuangan sampah

8. Kantin Sekolah
     Kantin sekolah biasanya dikelola oleh pihak lain di luar warga sekolah, namun pada sekolah yang baik, sanggup dan bisa memberi saran dan masukan kepada pendagang kantin sekolah biar memperhatikan kesehatan siswa
a.  kebersihan kantin/warung selalu terjaga dan dilakukan oleh para pengelola kantin iru sendiri
b.  kualitas jajanan memenuhi standar gizi yang baik untuk mendukung kesehatan siswa (umumnya poin b ini agak sulit, tetapi paling tidak kantin sekolah tidak menjual rokok, korek api, minuman suplemen, dan mainan yang tidak mendukung proses berguru siswa)

9. Kegiatan OSIS dan Ekstra kurikuler
a.  OSIS. Pada sekolah yang baik kegiatan OSIS sudah berjalan dengan lancar. Siswa yang tergabung dalam pengurus OSIS sudah bisa mengorganisir kegiatan-kegiatan menyerupai : pertandingan persahabatan antar sekolah, penampilan drum grup band / marching band, membantu pelaksanaan kebersihan sekolah, mengisi acar pada peringatan hari-hari besar, mengisi acar pada perpisahan sekolah, melakukan MOS dll.
b.  Ekstrakurikuler. Sekalah yang baik menyelenggarakan banyak cabang kegiatan ekstrakurikuler, dan mewajibkan siswanya untuk menentukan dan mengikuti salah satu.
c.  sekolah yang melakukan kegiatan ekskul bagi siswa tertentu saja belum sanggup dikategorikan sekolah yang baik

10. Prestasi Siswa dan Prestasi Sekolah
     sekolah yang baik biasanya mempunyai segudang siswa berprestasi diantaranya:
a.  sekolah berstatus Akreditasi A yaitu sekolah yang baik, berstatus Akreditasi B yaitu sedang, dan berstatus Akreditasi C yaitu kurang (status ini diberikan oleh pejabat atasan sekolah)
b.  prestasi siswa dari aneka macam perlombaan cabang olahraga dan seni (dapat diamati pada ajang O2SN)
c.  prestasi akademik siswa yang diperoleh dari perlombaan olympiade saint
d.  untuk SD/MI dan SMP/MTs,  banyak lulusan sekolah yang baik diterima melanjutkan ke sekolah unggulan
e.  dan bagi SMA/MA  yang baik banyak lulusannya yang melanjutkan kuliah diperguruan tinggi baik negeri maupun swasta

10 poin di atas yaitu hanya sebagian dari ciri-ciri sekolah yang baik yang sanggup diamati dari jauh, dari luar sekolah, sedangkan secara detail hanya sanggup diamati oleh atasan sekolah menyerupai pengawas, KUPT dan pejabat diknas. 

Akan tetapi dengan mengamati 10 poin di atas, meskipun hanya sebagian kecil kita bisa menerima citra menyerupai apa yang dikategorikan sekolah yang baik. Hal ini sangat bermanfaat terutama dikala menentukan pilihan ke mana putra-putri kita akan melanjutkan sekolah, selagi ada pilihan.
LihatTutupKomentar