Peran Masyarakat Sebagai Pelaku Ekonomi

Artikel ini akan membahas perihal Masyarakat Sebagai Pelaku Ekonomi, Masyarakat sebagai Produsen,
Masyarakat Sebagai Pelaku Ekonomi, Masyarakat sebagai Konsumen, Masyarakat sebagai Distributor.
Masyarakat merupakan kumpulan dari rumah tangga. Masyarakat sebagai pelaku ekonomi sama menyerupai rumah tangga, yakni berperan sebagai produsen, distributor, dan konsumen.

1. Masyarakat sebagai Produsen

Masyarakat sebagai produsen meliputi banyak sekali bentuk acara masyarakat yang sanggup menghasilkan pendapatan, contohnya berupa acara usaha, berdagang, bercocok tanam, berternak, dan sebagainya.

Sistem ekonomi Indonesia mempunyai contoh yang jelas, yaitu UUD 1945. Maka dari itu sistem ekonomi bukanlah pasar bebas maupun perencanaan sentral, melainkan sistem ekonomi Indonesia mendasarkan pada ekonomi kerakyatan.

Dalam sistem ekonomi kerakyatan masyarakat memegang peranan aktif dalam acara ekonomi, sedangkan pemerintah membuat iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.

Sistem ekonomi kerakyatan sanggup didefinisikan sebagai pengaturan kehidupan ekonomi yang memungkinkan seluruh potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam banyak sekali acara ekonomi. Kesejahteraan rakyat yang meningkat, merata, dan berkeadilan merupakan tujuan utama demokrasi ekonomi kerakyatan.

Salah satu pilar penyangga ekonomi kerakyatan yaitu perjuangan informal yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.

Ciri-ciri sektor perjuangan informal yaitu sebagai berikut:
  •     Sektor perjuangan informal tidak mempunyai alat-alat produksi yang canggih.
  •     Pelaku ekonomi sektor perjuangan informal tidak mempunyai pendidikan/keahlian khusus.
  •     Sektor perjuangan informal sanggup membuka lapangan kerja yang tidak sedikit jumlahnya.
  •     Sektor perjuangan informal hanya mempunyai ruang lingkup perjuangan ekonomi yang sempit dan kecil.

Beberapa contoh acara ekonomi sektor perjuangan informal adalah:
  •     pedagang asongan,
  •     pedagangan sambilan,
  •     pedagang kaki lima,
  •     pedagang keliling,

2. Masyarakat sebagai Konsumen

Masyarakat sebagai konsumen memerlukan barang dan jasa bagi kelangsungan hidup masyarakat. Masyarakat yaitu pengguna (konsumen) “public goods” atau produk-produk umum, menyerupai jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain.

Penggunaan public goods yang pada umumnya disediakan oleh pemerintah pusat maupun daerah, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan atau pengangguran merupakan bentuk kehidupan yang hanya melaksanakan acara konsumsi saja, sehingga sering mengakibatkan problem di masyarakat.

Berbagai tindak kejahatan dilakukan semata-mata lantaran untuk memenuhi acara konsumsi. Di mana orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang sanggup menghasilkan pendapatan bagi pemenuhan kebutuhan tersebut.

Oleh lantaran itu, penting bagi setiap orang semenjak dini tertanam perilaku untuk bisa berproduksi dan bukan hanya melaksanakan konsumsi saja. Di samping itu berkaitan dengan acara konsumsi, perlu dilandasi perilaku mental untuk bisa mengukur kemampuan diri, sehingga tidak besar pasak daripada tiang.

3. Masyarakat sebagai Distributor

Masyarakat sebagai biro diwujudkan dalam bentuk terjadinya proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Lalu lintas perdagangan dan transportasi yang membawa barang-barang pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan masyarakat merupakan bentuk acara distribusi yang berlangsung di masyarakat.

Kelancaran arus distribusi yang berlangsung di masyarakat sanggup kita amati dari lancar-tidaknya proses transportasi barang kebutuhan dari satu kota ke kota lain. Salah satu faktor yang memicu terjadinya kelangkaan barang antara lain disebabkan ketidaklancaran proses distribusi. Hal ini sering terjadi di daerahdaerah yang sulit transportasinya.

Baca Juga : Rumah Tangga Keluarga Sebagai Pelaku Ekonomi
LihatTutupKomentar